TIGA ANAK BERSERAGAM putih abu menclok pada cabang-cabang sebuah pohon. Ada yang hanya duduk, ada yang berdiri sambil berusaha meraih buah-buahnya yang berwarna merah seukuran kelereng. Dari jarak yang agak jauh, tak semua bagian tubuhnya kelihatan karena terhalang oleh komposisi ranting dan daun yang rimbun. Teman-teman mereka menunggu di bawah, sesekali mengangkat kedua tangan untuk menangkap buah yang dilempar dari atas.
Pohon yang mereka panjat adalah pohon kersen (Muntingia calabura) yang berdiri kokoh di halaman samping masjid SMAN 1 Sagaranten. Saat istirahat, menjelang atau selepas melaksanakan shalat, anak-anak seringkali berkumpul di sekitar pohon itu. Sekadar berteduh, atau berjuang menjadi para pemanjat untuk memperoleh camilan berupa buah kersen yang manis dan segar.
Kersen digolongkan ke dalam jenis pohon kecil dengan rata-rata ketinggian 5-10 meter, memiliki batang tegak serta cabang-cabang yang rapat. Terlihat lentur tapi sangat kuat hingga aman untuk dipanjat. Daunnnya yang rimbun membuat cabang-cabangnya agak merunduk, membentuk kanopi yang membuat orang-orang nyaman untuk berteduh. Pohon kersen biasa ditanam sebagai penghias halaman atau peneduh di tepi-tepi jalan. Namun banyak pula yang tumbuh sembarang karena biji-biji kersen secara tak sengaja disebar oleh burung, kelelawar, atau berbagai mamalia kecil yang menjadi peminat-peminatnya.
Selain tumbuh dari biji, kersen juga dapat memperbanyak pohonnya dengan memunculkan tunas dari akar yang memanjang ke berbagai arah dari batang utamanya. Pertumbuhannya sangat cepat, dalam kondisi lingkungan yang mendukung, dua tahun sudah bisa berbuah lebat. Tumbuhan ini berasal dari daerah tropis Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Di Indonesia, kersen sangat lekat dengan kehidupan masyarakat, salah satunya menjadi sahabat yang menemani pada masa kanak-kanak. Ya, bermain di pohon kersen barangkali telah menjadi pengalaman membahagiakan bagi banyak anak Indonesia.
Selain digemari karena rasanya yang enak, buah dan duan kersen juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Buah kersen kaya akan vitamin C, antioksidan, dan serat, yang bermanfaat untuk sistem kekebalan tubuh, kesehatan jantung, dan pencernaan. Sementara itu, daun kersen memiliki sifat antiinflamasi dan antibakteri, yang menjadikannya efektif untuk pengobatan luka, demam, serta menjaga kesehatan kulit dan ginjal. Namun demikian, perlu diingat bahwa meskipun kersen memiliki banyak manfaat, penggunaannya dalam pengobatan tidak boleh dilakukan secara serampangan. Sebaiknya dengan tenaga medis atau ahli herbal.
Biar rada-rada kelihatan ilmiah, berikut adalah taksonomi pohon kersen yang dapat memandu kita untuk mamahami lebih dalam terutama yang berkaitan dengan hubungan tumbuhan ini dengan berbagai tumbuhan yang lain:
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Angiospermae (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Dicotyledonae (Dikotil)
Ordo: Myrtales
Famili: Myrtaceae (Keluarga Jambu-jambuan)
Genus: Muntingia
Spesies: Muntingia calabura
Itulah kersen. Pohonnya meneduhkan, menghasilkan oksigen yang dibutuhkan untuk kelangsungan kehidupan. Buah dan daunnya bermanfaat untuk kesehatan, disukai manusia dan binatang. Akarnya mengikat dan memperkuat struktur tanah sehingga mampu mengurangi risiko erosi. Kemampuannya beradaptasi dan tumbuh dengan cepat membuatnya cocok untuk dijadikan sebagai tanaman penghijauan.
Mau tanam?***